bermula_iseng

K ata nenek gw dulu, buku itu sumber ilmu,… yaaa… gw emg doyan buku (duluu…), serius.. ampe gw jadiin lalapan,…apalagi buku pelajaran mathematika gw yang informasi terakhir gw dapatkan, ia dalam keadaan masih bernyawa namun udah berganti kulit jadi kuning-kuning dan keriput gtu..hihi,… mungkin kebanyakan jemuran di hawai macam bule-bule gtu…, awalnya mo gw ajakin ke salon kecantikan, tapi gk jadi,… sekarang bukan zamannya lagi dia bergaya (sadar loe bukuu,.. ini bukan jaman GBHN 94, Eh..kurrikulum 1994!!! KTSP lg naik daun, hahahaha..) back to the main topic , yaah, gw pernah merasakan jatuh cinta kepada jenis buku dan bacaan,… secara gw dibesarkan dengan tumpukan TEMPO dan Riau Pos!!! (yah, mungkin tampang gw yang BERMUTU ini akibat bacaan yang terlalu berat saat gw belom bisa melek sempurna….ckckck). Gw besar ama my laffly grandfa and grandmom yang juga doyan baca, jadilah gw seperti itu, ikut-ikutan jadi AGAK pintar,..hahahahaa….(lebih tepatnya AGAK2 bergaya pintar), hmmm…

( Wanita  vs  Wanita ) W1: “Waktu gw tiba di kantor kemarin, gw ngelihat Naya ke kantor dengan menggunakan baju yang mirip ama yang gw pake minggu kemaren!” W2: “Wait, yang mana…baju yang mana sis?” W1: “Blouse ungu bunga-bunga merk C*le itu loh, yang di Obral di Mall kemarin…” W2: “Oh,..yaaa I see, blouse yang itu,…serius loe?” W1: “Iya,… dua rius gw… ih, lastweek dia muji gw ,she said that gw jd lebih anggun kalo pake blouse itu, eh…gk tw nya dia beli juga…sebel gw, mana dipake ke kantor juga!!” W2: “Ih, gilaa bged siyh dia, gk malu apa… dasar copycat, gk kreatif…..bla…bla… bala...balaaaa….!!!.” (Wanita  vs  Pria) W: “Waktu gw tiba di kantor kemarin, gw ngelihat Naya ke kantor dengan menggunakan baju yang mirip ama yang gw pake minggu kemaren!” P: “Yang benar? jangan pake blouse itu lagi.” Di part (W vs W)Obralan ini akan berlangsung berjam-jam, dan walau tidak benar-benar ada solusi kreatif, kita para wanita tetap merasa senang, dan nyandu pengen cerita lag

10 May 2012, … kamis sore di dalam sebuah rumah, … seorang gadis muda terlihat serius mendengarkan seorang wanitia yang hampir berusia   ¾   abad itu bercerita … berbicara tentang bagamana ia menjalani hidup, … hal yang kembali menguatkan dirinya, bahwa ia harus kuat dan bahagia … Wanita tua tersebut bercerita,..   “ saya besar dengan ibu,.. orang tua bercerai dan kemudian hilang komunikasi dengan sang ayah. Setiap hari saya diolok-olok oleh teman dan jarang ada yang mau berteman dengan saya. Saya mencuri perhatian mereka dengan berprestasi …   saya menjadi juara kelas dan bersamaan dengan itu teman-teman mendekat. Saya mengerti maksud mereka, mereka tidak tulus, selagi saya berprestasi mereka mendekat, bila tidak mereka menjauh dengan segera. Sakit hati ini tidak bisa terlampiaskan dengan bebas, lagi-lagi saya teringat ibu yang begitu keras bekerja, pekerjaan ibu yang menggunakan tenaga tersebut melelahkan, haruskah aku bebani ibu lagi? ” wanita tersebut mendesah perlahan

kamu tidak tahu,.. kadang otak kriminalku bekerja dengan sangat baik akupun bisa jadi super dupeerr malaikat Aku punya segudang masalah dan harapan Aku bisa berpura bahagia di balik kesakitan begitu banyak bagian dan puzzle yang berantakan dalam hidupku diam adalah pilihan… kau tidak bisa mengorekku begitu dalam batu karang akan menghempas harapan besarmu kepadaku menolak segala kebaikan menolak segala asa  benar, itu alasan alasan untuk membuatmu tau bahwa aku tak begitu sempurna lebih dari itu tidak   boleh ada penyesalan dan jangan mengharap terlalu lebih  karena mungkin hati ini yang tak percaya refleksi dari sikapmu yang  senang main-main dan tidak berani kau kurang “ SINGA ”boy,… atau aku yang belum siap dan kembali mencari alasan lagi,..lagi,...bertambah lagi hitamku